Senin, 26 September 2016

Makalah Komunikasi Antar-Pribadi dan Komunikasi Antar-Organisasi


Kata Pengantar

Puji syukur saya  panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta hidayahNya, sehingga makalah “Komunikasi Antar Pribada dan Komunikasidalam Organisasi” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Peni Utami., SE., MM yang telah membantu dalam proses penulisan resume ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa terdapat banyak kekurangan dalam resume  ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat diharapkan. Saya berharap semoga resume  ini dapat bermanfaat bagi pembaca, mahasiswa, untuk masa yang akan datang.





Penulis
Surabaya, 26 September 2016



Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................     ii
Daftar Isi............................................................................................     iii
Bab I  ................................................................................................     01
1.1.           Pengertian dan Tujuan Komunikasi Antar Pribadi...................     01
1.2.           Hubungan Komunikasi dalam Organisasi...............................     03
1.3.           Pola Komunikasi..................................................................     04
1.4.           Memperbaiki Kinerja Tim.....................................................     06
1.5.           Keterampilan Komunikasi Verbal dan Non Verbal..................     08
1.6.           Mengelola Komunikasi dalam Organisasi...............................     11
Bab II................................................................................................     13
2.1.           Simpulan.............................................................................     13
2.2.           Saran..................................................................................     13










Bab I
Komunikasi Antar Pribadi dan Komunikasi Dalam Organisasi
1.1.       Pengertian dan Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
1.                 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Yaitu Komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami.

2.                 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
Tujuan dari komunikasi antar pribadi yaitu :
®     Menyampaikan Informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain , tentu saja seseorang memiliki berbagai macam tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain agar orang lain tersebut dapat mengetahui informasi tersebut. Contoh : seorang mahasiwa yang sudah kuliah akan memberikan informasi perkuliahan dan beasiswa kepada adik kelasnya.

®     Berbagi pengalaman
Dengan komunikasi antarpribadi juga memiliki fungsi atau tujuan untuk berbagi pengalaman baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Contoh : ketika si A telah belajar di luar negeri, dia akan menceritakan dan berbagi pengalaman yang di alaminya selama di luar negeri
®     Menumbuhkan Simpati
Misalnya ketika seorang bercerita tentang permasalahan yang sedang dihadapi kepada sahabatnya, maka akan tumbuh rasa simpati dari sahabatnya kepadanya sehingga akan timbul rasa ingin membantu untuk menyelesaikan permasalahannya.

®     Melakukan kerjasama
Tujuan komunikasi antarprbadi yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Contoh : dalam tugas mata kuliah biasanya ada tugas kelompok yang terdiri dari dua, tiga orang atau lebih. Maka dengan komunikasi maka akan timbul kerjasama supaya dapat menyelesaikan tugas kelompoknya dengan baik.

®     Menceritakan kekecewaan dan kesalahan
Komunikasi antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau kekesalan pada orang lain. Dengan pengungkapan rasa hati itu, sedikit banyak akan mengurangi beban pikiran. Kadang disebut dengan plong ketika telah bercerita apa yang selama ini dipendam. Contoh : seorang anak akan curhat kepada ibunya tentang apa yang dirasakannya, baik itu rasa kekecewaan atau kekesalan terhadap temannya di sekolah.




®     Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuar dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya, seseorang cenderung untuk melakukan sesuatu karena dimotivasi orang lain dengan cara-cara seperti pemberian insentif yang bersifat financial maupun non financial, memberikan pengakuan atas kinerjanya ataupun memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Contoh : ketika seorang sahabat mendengarkan keluhan temannya, maka sahabat itu akan terus mensupport dan memberi motivasi kepada temannya untuk tetap teguh, sabar dan kuat dalam menghadapi permasalahannya.

1.2.       Hubungan Komunikasi dalam Organsasi
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan karena tujuan utama dalam mempelajari komunikasi adalah untuk memperbaiki organisasi. Selain itu komunikasi sangat penting sekali untuk kemajuan organisasi, suatu organisasi bisa dikatakan sukses apabila hubungan komunikasi antara internnya harmonis. Komunikasi juga sangat berguna untuk kelangsungan suatu organisasi dengan adanya studi komunikasi ini organisasi bisa memanaj pengembangan sumber daya manusia, perusahaan dan tugas-tugas yang lain.





1.3.       Pola Komunikasi
Secara umum pola kumunikasi (patterns of communication) dibedakan menjadi 2 saluran, yaitu :
1.            Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi, garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasi informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:

a)       Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah (top-down)merupakan jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke bawah (karyawan) merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya. Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
·      Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu,
·      Memberikan informasi kenapa pekerjaan itu harus dilaksanakan,
·      Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
·      Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan,
·      Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
b)       Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari bawah ke atas atau disebut buttom-up communicatin berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.

c)        Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontl atau horizontal communication atau sering disebut komunikasi lateral (lateral communication) adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.

d)       Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal atau diagonal communication melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manager pemasaran dengan bagian pabrik, antara manager produksi dengan bagian promosi, antara manager produksi dengan bagian akuntansi dan lain sebagainya.

2.            Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik, acara film, dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya.

1.4.       Memperbaiki Kinerja Tim
Untuk bisa membuat tim dan perusahaan anda mencapai target, bukan hanya sekedar menentukan apa yang paling dibutuhkan, tapi anda, sebagai manajer atau pemimpin tim juga harus mendefinisikan target tersebut dengan jelas dan spesifik. Karena anda tidak bisa berasumsi bahwa semua orang yang terlibat di dalam tim anda akan paham bagaimana mengambil tindakan dari konsep yang sudah dibuat. 3 tindakan efektif yang dapat membuat tim anda memiliki progres yang baik dalam mencapai tujuan :

1.            Mengatasi Hambatan dengan Tindakan
Peter Gollwitzer, seorang psikologi yang pertama kali mempelajari rencana if-then telah menjelaskan hal tesebut untuk menciptakan sebuah ‘instant habits’. Dimana instant habits ini dimaksudkan untuk membuat para karyawan terbiasa melakukan hal-hal yang harus mereka lakukan secara berulang, sehingga hal tersebut dengan sendirinya tertanam di pikiran para karyawan hingga menjadikannya sebuah kebiasaan.
Misal, anda meminta kepada para anggota tim untuk mengirimkan laporan kemajuan dari pekerjaan yang mereka lakukan secara mingguan, namun ternyata karyawan anda lalai dalam melakukan hal tersebut. Maka, rencana if-then nya adalah, anda meminta kepada anggota tim anda untuk mengirimkan laporan kemajuan tersebut setiap jam 2 siang di hari Jum’at.
Konsep if-then disini dimaksudkan untuk dapat membuat rangsangan di otak mereka agar secara langsung melakukan tindakan tersebut tanpa memerlukan perhatian khusus mereka.

2.            Segera Selesaikan Masalah yang Mengganggu Kinerja Tim
Dalam teorinya, sebuah tim itu harus menjadi pengambil keputusan yang lebih baik dibanding keputusan yang diambil secara individual, karena sebuah tim memiliki keuntungan dari beragamnya wawasan dan pengalaman yang dimiliki masing-masing individu. Tapi, justru manajer jarang memanfaatkan kelebihan yang dimiliki setiap orang dalam tim. Dibanding menawarkan data yang unik dan wawasan, anggota tim terkadang malah fokus pada informasi yang sudah mereka miliki dari awal. Sebenarnya banyak kekuatan yang ada dalam sebuah tim, tapi kebanyakan dari anggota tim menginginkan hal yang cepat tanpa konflik dengan membatasi diskusi yang harusnya dapat membuat akrab semua anggota tim.
Untuk itu, penelitian dari J. Lukas Thurmer, Frank Wieber, dan Peter Gollwitzer yang dilakukan di University Konstanz menunjukkan bagaimana rencana if-then ini dapat meningkatkan pengambilan keputusan tingkat organisasi melalui pertukaran informasi dan kerjasama.

3.            Temukan Akar Penyebab Masalah dengan Terlibat Langsung ke dalam Tim
Penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh Weiber, Thurmer, and Gollwitzer menunjukkan bahwa rencana if-then dapat membantu tim terhindar dari permasalahan yang sering terjadi, seperti memperbanyak sumber daya terus-menerus tanpa melihat keberhasilan dari program yang dilaksanakan. Banyak dari perusahaan sudah mengorbankan banyak waktu, upaya dan juga uang demi mendapatkan profitabilitas dari berbagai program yang mereka kerjakan. Namun, saat tim anda menyadari program yang dikerjakan gagal, maka semua sumber daya yang sudah diinvestasikan tadi bukanlah lagi menjadi masalah utama. Hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah membuat pilihan cerdas dari apa yang sudah anda investasikan, yaitu dengan fokus pada pengembangan kinerja tim.
Libatkan juga pihak eksternal sebagai pengamat independen, agar tim anda mendapatkan objektivitas untuk melanjutkan komitmen dari keputusan yang sudah dibuat. Dengan kata lain, biarkan tim anda mengeksplor lebih banyak hal untuk membebaskan diri mereka melakukan yang terbaik dari keadaan saat ini. Dalam upaya menemukan akar masalah, siapkan juga sebuah rencana untuk hal yang tidak terduga.

1.5.       Keterampilan Kounikasi Verbal dan non Verbal
1.            Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:

a)       Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
a)       Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b)       Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c)        Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
b)      Kata
Kata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

2.            Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.
Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object).
*      Bahasa Tubuh.
 Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan,, gerak-gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap orang.
*      Tanda.
Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga.
*      Tindakan atau perbuatan.
 Ini sebenarnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi dapat menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri.
*      Objek
sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.




1.6.       Mengelola Komunikasi dalam Organisasi
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola komunikasi, yaitu
1)    Penanganan pesan-pesan yang bersifat rutin
Untuk dapat memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya, seorang manajer perlu memperhatikan hal berikut ini:
*           Mengurangi Jumlah Pesan
Membuat surat meski hanya satu helai memerlukan waktu dan sumber daya, sehingga perusahaan harus memperhatikan berapa banyak surat yang dikirim keluar
*           Membuat Instruksi yang Jelas
Kesalahan komunikasi dapat dialami oleh setiap orang, meskipun demikian manajer mempunyai tanggung jawab khusus untuk menjadikan orang tahu dengan pasti yang harus dikerjakan.
*           Alih Tanggung Jawab
Melakukan tindakan lanjut dan mencari umpan balik merupakan dua faktor yang membantu kerja manajerial, bukan memaksakan kehendak kepada orang lain.
*           Memberikan Pelatihan
Sebuah perusahaan perlu memberikan semacam pelatihan kecakapan komunikasi kepada yang mewakili perusahaan

2)    Penanganan Krisis Komunikasi
Cara penanganan krisis di suatu perusahaan tentu berbeda dengan perusahaan lain. Namun, munculnya krisis dalam suatu perusahaan dapat mempunyai pengaruh terhadap masa depan produk maupun reputasi perusahaan bersangkutan. Beberapa ahli hubungan masyarakat (public relation) menyarankan agar perusahaan menangkis rumor yang beredar dalam masyarakat dengan cara menjelaskan dengan cara apa yang menjadi masalahnya secara terbuka tanpa ditutup-tutupi kepada public (masyarakat umum) dan karyawan-karyawannya. Pada saat yang sama, perusahaan harus mencari sumber masalahnya dan berusaha mengendalikannya. Satu hal yang paling penting dalam menangani setiap kasus adalah mengusahakan agar pikiran tetap dalam kondisi tenag, kalem, dan tidak gegabah. Tenang dalam artian bahwa penanganan suatu kasus perlu pemikiran jernih dan tidak dalam kondisi emosional. Suatu tanggapan yang rasional akan membantu memberikan inspirasi untuk mempertinggi rasa percaya diri.

















Bab II
Penutup
2.1.         Simpulan
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses komunikasi kita juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi non verbal atau bahasa(gerak) tubuh.

2.2.         Saran
Komunikasi merupakan alat terpenting dalam berorganisasi, Karena tanpa adanya komunikasi, organisasi tidak akan berjalan dengan maksimal. Jadi disarankan dalam sebuah organisasi harus dibarengi dengan komunikasi yang baik agar tercapai sebuah organisasi yang baik

Share: